Menurut Wikipedia,
Tabel periodik adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel.
Unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam
inti atom), konfigurasi elektron, dan keberulangan sifat kimia. Tabel
juga terbagi menjadi empat blok: blok -s, -p, -d, dan -f. Secara umum,
dalam satu periode (baris), di sebelah kiri bersifat logam, dan di
sebelah kanan bersifat non-logam.
Baris
pada tabel disebut periode, sedangkan kolom disebut golongan. Enam
golongan (kolom) mempunyai nama selain nomor: contoh, unsur golongan 17
adalah halogen, dan golongan 18 adalah gas mulia. Tabel periodik dapat
digunakan untuk menurunkan hubungan antara sifat-sifat unsur, dan
memperkirakan sifat unsur baru yang belum ditemukan atau disintesis.
Tabel periodik memberikan kerangka kerja untuk melakukan analisis
perilaku kimia, dan banyak digunakan dalam bidang kimia dan ilmu
lainnya.
Meskipun
ada para pendahulunya, tabel periodik Dmitri Mendeleev adalah yang
paling dipercaya, dalam publikasinya, pada tahun 1869, sebagai tabel
periodik yang pertama kali diakui secara luas. Ia mengembangkan tabelnya
untuk menggambarkan tren periodik berdasarkan sifat-sifat unsur-unsur
yang telah diketahui.
Mendeleev
juga memperkirakan beberapa sifat unsur-unsur yang belum diketahui yang
akan mengisi ruang kosong dalam tabel tersebut. Sebagian besar
prediksinya terbukti benar ketika unsur-unsur tersebut terungkap di
kemudian hari. Tabel periodik Mendeleev telah dikembangkan dan
dilengkapi dengan penemuan atau sintesis unsur-unsur baru dan
pengembangan model teoretis baru untuk menjelaskan perilaku kimia.
Seluruh
unsur dari nomor atom 1 (hidrogen) hingga 118 (oganesson) telah
ditemukan atau disintesis, dengan penambahan terbaru (nihonium,
moscovium, tennessine, dan oganesson) yang dikonfirmasi oleh
International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) pada tanggal
30 Desember 2015 dan secara resmi diberi nama pada tanggal 28 November
2016: mereka menyelesaikan tujuh baris pertama Tabel periodik. Sembilan
puluh empat unsur pertama terdapat secara alami, meskipun beberapa
ditemukan dalam jumlah renik dan disintesis dalam laboratorium sebelum
ditemukan di alam.
Unsur-unsur
mulai nomor atom 95 hingga 118 adalah unsur sintetis yang dibuat di
laboratorium. Bukti menunjukkan bahwa unsur-unsur nomor 95 s/d 100
sekali ditemukan di alam, tetapi saat ini tidak dijumpai lagi. Sintesis
unsur dengan nomor atom yang lebih besar masih terus dikembangkan.
Sejumlah radionuklida sintetis atau unsur yang berada di alam telah
diproduksi di laboratorium.
Tabel
periodik standar memberikan informasi dasar mengenai suatu unsur. Ada
juga cara lain untuk menampilkan unsur-unsur kimia dengan memuat
keterangan lebih atau dari persepektif yang berbeda.
Masing-masing
unsur memiliki nomor atom unik yang menunjukkan jumlah proton dalam
intinya. Sebagian besar unsur memiliki jumlah netron yang berbeda untuk
atom yang berbeda. Hal semacam ini dikenal sebagai isotop. Sebagai
contoh, karbon memiliki tiga isotop alami: semua atom tersebut memiliki
enam proton dan sebagian besarnya memiliki enam netron juga, tetapi
sekitar satu persen mempunyai tujuh netron, dan sebagian renik mempunyai
delapan netron. Isotop tidak disajikan terpisah dalam tabel periodik.
Mereka selalu dikelompokkan bersama sebagai unsur tunggal. Massa atom
unsur yang tidak memiliki isotop stabil diambil dari isotop yang paling
stabil, dituliskan di dalam kurung.
Beberapa presentasi memasukkan unsur nol. yaitu unsur yang tersusun hanya dari netron saja. Misalnya dalam Kimia Antariksa.
Dalam
tabel periodik standar, unsur disusun menurut kenaikan nomor atom
(jumlah proton dalam inti atom). Baris (periode) baru dimulai saat kulit
elektron baru mempunyai elektron pertamanya. Kolom (golongan)
ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron; unsur-unsur yang memiliki
kesamaan jumlah elektron dalam subkulit tertentu berada dalam kolom yang
sama (contoh: oksigen dan selenium berada di kolom yang sama karena
keduanya mempunyai empat elektron pada subkulit-p terluarnya).
Unsur-unsur
dengan kesamaan sifat kimia biasanya jatuh ke dalam golongan yang sama
pada tabel periodik, meskipun dalam blok-f, dan beberapa ditemukan di
blok-d, unsur-unsur dalam periode yang sama cenderung memiliki kesamaan
sifat kimia. Oleh karena itu, relatif mudah untuk memperkirakan sifat
kimia suatu unsur jika diketahui sifat unsur-unsur di sekelilingnya.
Hingga
tahun 2016, terdapat 118 unsur yang telah dikonfirmasi pada tabel
periodik, meliputi unsur 1 (hidrogen) hingga 118 (oganesson), dengan
penambahan terbaru (nihonium, moscovium, tennessine, dan oganesson) yang
dikonfirmasi oleh International Union of Pure and Applied Chemistry
(IUPAC) pada tanggal 30 Desember 2015 dan secara resmi diberi nama pada
tanggal 28 November 2016: mereka menyelesaikan tujuh baris pertama Tabel
periodik.
Sebanyak
94 unsur terdapat secara alami; sisanya 20 unsur dari amerisium hingga
kopernisium dan flerovium serta livermorium, hanya ada jika disintesis
di laboratorium. Dari 94 unsur alami, 84 adalah primordial (unsur
purba). Sepuluh lainnya muncul jika ada peluruhan dari unsur primordial.
Tidak ada unsur yang lebih berat daripada einsteinium (unsur 99) yang
ditemui dalam jumlah besar dan bentuknya murni. Bahkan astatin (unsur
85); fransium (unsur 87) hanya terdeteksi dalam bentuk emisi cahaya dari
jumlah mikroskopis (300.000 atom).